Dia menjelaskan, penyebab utamanya karena adanya pembatasan kegiatan ekonomi dan sosial yang digaungkan pemerintah sejak April. Lagi pula, kontraksi itu juga terjadi di seluruh negara yang terkena dampak pandemi Covid-19 seperti, Amerika Serikat, Singapura dan Malaysia.
“Jadi seluruh dunia kontraksi. Bukan sesuatu yang kaget, tapi kita prihatin, supaya tidak terjadi kontraksi yang berlebihan,” ujarnya.
Dia menyebut, pihaknya kini sedang berupaya dengan memberikan berbagai masukan kepada pemerintah agar kuartal III nanti tidak menunjukkan tren pertumbuhan yang negatif.
“Kalau kontraksi lagi di kuartal III itu kita menyebutnya sebagai resesi,” katanya.
(Dani Jumadil Akhir)