"Jadi wajar kalau neraca perdagangan kedua negara itu positif," jelasnya.
Baca Juga: Impor Indonesia Turun 6,3% Jadi USD10,7 Miliar di Juni, Ini Datanya
Sedangkan Inggris, neraca perdagangan negatif (defisit). Sebab, strategi negara Ratu Elizabeth menargetkan impor dengan kualitas tinggi namun harga rendah.
"Inggris bisa tetap menjadi negara besar. karena Inggris menargetkan impor-impor barang yang berkualitas dengan harga yang murah. Sehingga yang diuntungkan konsumen atau penduduknya." terangnya
"Nah pertanyaan, Indonesia mau memilih yang yang mana, ekspor oriented atau ekspor oriented?" pungkasnya.
(Feby Novalius)