1. Tata kelola yang bersifat informal dan kurangnya perencanaan
Sejauh yang diamati konsultan bisnis keluarga di Indonesia, bisnis keluarga umumnya memiliki tata kelola yang lebih bersifat informal dan lemah dalam bidang perencanaan. Walaupun hal ini dapat di tutupi dengan sifat fleksibel dan kecepatannya dalam bereaksi, namun kurangnya pendekatan manajemen yang sistematis tetap terasa menjadi kendala.
2. Kurangnya anggaran pemasaran, riset pasar, dan pelatihan
Perusahaan keluarga biasanya kurang menaruh perhatian pada fungsi-fungsi strategi pengembangan, pemasaran dan manajemen kualitas serta adaptasi terhadap teknologi.