JAKARTA - Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi (PEN) Erick Thohir mengatakan, kerja sama PT Bio Farma (Persero) dengan Sinovac Biotech Ltd bukan hanya sekadar membeli vaksin Covid-19. Kerja sama itu juga merupakan proses transfer ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang farmasi.
"Ini kerja sama yang win-win, menang-menang, bahwa Bio Farma bukan tukang jahit, tapi kesepakatan Bio Farma dengan Sinovac ada namanya transfer knowledge, transfer teknologi, ini yang perlu digaris bawahi," ujar Erick, dikutip pada Jumat, (20/8/2020).
Baca Juga: Sri Mulyani: Vaksin Covid-19 Harus Mempertimbangkan Label Halal
Dia bilang, jika nantinya terjadi transfer pengetahuan dan teknologi dari kerja sama ini, maka misi Indonesia untuk imunisasi massal vaksin Covid-19 di awal 2021 bisa terwujud.
“Ibu Menlu dan saya juga menekankan ketika ditemukan Sinovac kita memastikan transfer teknologi itu bukan hanya sekedar beli, dan ini yang saya harapkan kita semua agar bisa bangkit, sesuai dengan timeline yang sudah dipastikan oleh Ibu Menlu tadi, bagaimana imunisasi buat massal dan Indonesia bisa segera tahun depan," kata Erick.
Baca Juga: Erick Thohir: Insya Allah Januari-Februari 2021 Kita Bisa Vaksinasi Secara Massal
Sebelumnya, Erick Thohir bersama dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengadakan pertemuan bilateral dengan State Councilor dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Sanya, Hainan. Pertemuan itu juga melibatkan sejumlah perusahaan farmasi Tiongkok untuk menguatkan kerjasama di bidang vaksin.
Pertemuan ini merupakan pertemuan tindak lanjut dari pertemuan daring bersama Menteri Luar Negeri Wang Yi pada akhir Juli 2020 lalu. Selain itu, Erick Thohir bersama Retno Marsudi juga diutus Presiden Joko Widodo untuk menindaklanjuti kerjasama ekonomi dengan China.
Di kesempatan itu, Indonesia menyampaikan mengenai pentingnya jumlah vaksin yang memadai, tepat waktu, aman dan dengan harga yang terjangkau. Erick Thohir juga melihat adanya komitmen kuat dari sejumlah industri farmasi Tiongkok untuk melakukan kerjasama vaksin dengan Indonesia. Selain pertemuan dengan Sinovac, Indonesia juga tengah menjajaki kerjasama dengan perusahaan farmasi Tiongkok lainnya, yaitu CanSino Biologics dan Sinopharm.
“Kami di Komite memperbesar dan melakukan berbagai daya upaya untuk mengurangi penyebaran virus sambil terus membangun kemandirian bangsa lewat pengembangan vaksin Merah Putih dan terapi penyembuhan. Sambil menunggu vaksin Merah Putih, vaksin dari negara lain masih dibutuhkan untuk melindungi masyarakat Indonesia agar Kesehatan Pulih, Ekonomi Bangkit," kata Erick.
Erick menambahkan, Indonesia juga terus terbuka dan menjajaki kerjasama internasional lainnya untuk memastikan dan mengakselerasi ketersediaan vaksin Covid-19 yang aman dan efektif di Indonesia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)