Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pengusaha Tak Khawatir dengan Resesi, Tapi....

Fadel Prayoga , Jurnalis-Senin, 28 September 2020 |07:33 WIB
Pengusaha Tak Khawatir dengan Resesi, Tapi....
Resesi (Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2020 terkontraksi minus 5,32%. Selanjutnya, pada kuartal III-2020 pemerintah memprediksi perekonomian tetap terkontraksi minus 2,9% hingga minus 1,1%. Dengan demikian Indonesia akan tercebur ke jurang resesi.

Menanggapi hal itu, Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengaku tak terlalu khawatir dengan ancaman resesi tersebut. Yang terpenting kini pemerintah harus fokus menangani pandemi Covid-19 agar mampu memulihkan kembali perekonomian Tanah Air.

 Baca juga: Kabar Baik, BLT Subsidi Gaji Diperpanjang hingga Tahun Depan

"Dengan demikian kita akan memasuki resesi. Dalam beberapa kesempatan kami menyampaikan bahwa pengusaha tidak khawatir dengan resesi, yang dikhawatirkan jika pandemi covid 19 ini berkepanjangan," kata Sarman dalam keterangan tertulis, Senin (28/9/2020).

Menurut dia, bila pemerintah tak mampu mengontrol kasus baru Covid-19, maka nantinya buka resesi lagi, melainkan akan berlanjut ke depresi ekonomi.

 Baca Kejar Ekonomi Tumbuh Positif di 2021, Perlu Upaya Keras Dongkrak Pariwisata

"Maka pengusaha akan bertumbangan dan akan menimbulkan masalah sosial dan berpotensi kita memasuki depresi ekonomi," ujarnya.

Meski begitu, dia menghargai kerja keras dari pemerintah dalam mengebut proses pembuatan vaksin. Karena itu merupakan angin segar bagi pengusaha dalam melanjutkan kegiatan usahanya.

"Tapi jika Vaksin ini bisa segera direalisasikan maka pasar akan merespon positif, psikologi pengusaha dan masyarakat akan optimis menuju pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2020 yang positif," kata dia.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement