JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus menggodok pembentuk subholding BUMN. Bahkan, ditargetkan dalam waktu 2 tahun ke depan semua rencana subholding sudah terealisasi berdasarkan pemetaan klaster BUMN.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, pihaknya terus melakukan langkah konsolidasi untuk merampungkan target tersebut. Di sektor perbankan, dalam waktu dekat ditargetkan subholding bank syariah akan segera rampung.
Baca Juga: Mungkinkah Superholding BUMN Terbentuk di Tangan Erick Thohir?
"Bank syariah ini lagi proses penggabungan juga, jadi bank syariah yang ada di beberapa perbankan itu akan digabungkan jadi satu bank syariah BUMN, Ini lagi disatukan " ujar Arya dalam Webinar, dikutip Selasa (29/9/2020).
Selain perampungan holding perbankan syariah, Kementerian BUMN juga tengah menggodok subholding di bidang pariwisata dan maskapai penerbangan, perhotelan, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo, hingga sektor energi dan pertambangan.
Baca Juga: Erick Thohir Bahas Revisi UU BUMN, Singgung PMN hingga Dividen
"Properti dan perhotelan lagi kita hitung. Ini kita temukan, akan dilakukan efisiensi seperti itu. Yang tadi dalam konsep terdekat bank syariah dan perhotelan kita lagi diukur. Untuk pertambangan kita sekarang konsolidasinya sangat kuat dan ini dibawa Mining Industry Indonesia (MIND ID). Dan MIND ID akan jadi, kemudian akan terlepas dari Inalum, dia berdiri sendiri," kata dia.