Dalam kesempatan itu, Dian juga menyebut, laba bersih yang diperoleh Surveyor hingga Agustus 2020 hanya mencapai Rp58 miliar. Angka ini mengalami penurunan bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yakni Rp92 miliar. Bahkan, perseroan pelat merah ini juga telah merevisi pendapatannya di tahun ini hingga menjadi Rp1,3 triliun
"Ini masalah keuangan, kinerja keuangan perusahaan. kondisi Covid-19 ini untuk kami memberikan dampak yang sama sekali tidak diduga sebelumnya," katanya.
Selain itu, arus kas perseroan juga minus 9% pada tahun 2020. Dia mengatakan, masalah ini juga disebabkan oleh piutang perseroan yang tertunda pembayarannya. Bahkan, sejumlah proyek kerja sama pun ikut dibatalkan.
"Kita dihadapkan kepada realita karena tidak semudah yang diperkirakan semua. Dan makin menjurus, klien kami Pertamina KAI dan PLN mengalami kesulitan, beberapa proyek mengalami penundaan atau pembatalan sehingga mempengaruhi angka-angka keuangan kami. seperti pendapatn di 2020 sudah mengalami revisi lagi, revisi ke bawah menjadi Rp1,3 triliun," kata dia.
(Dani Jumadil Akhir)