JAKARTA - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengatakan pemulihan ekonomi Indonesia akan berlangsung lama. Hal ini dikarenakan ekonomi Indonesia terkontraksi hingga akhir tahun.
"Kita dalam situasi kesehatan yang belum memiliki vaksin dan obat Covid-19. Dampak ekonomi untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II sudah terkontraksi 5,3%. Dalam kuartal III pertumbuhan masih di zona negatif meskipun ada perbaikan," ujar Suahasil dalam diskusi virtual, Jumat (2/10/2020).
Baca Juga: Buka-bukaan Pengusaha soal Resesi Ekonomi Lahirkan PHK Massal
Dia melanjutkan, pemerintah ingin meningkatkan ekonomi dengan mengintervensi belanja kesehatan serta dukungan kepada UMKM, dukungan bisnis (korporasi), dan perlindungan sosial. Oleh karena itu, alokasi belanja APBN perlu adaptif dan fleksibel sehingga pemerintah melebarkan defisit tahun 2020 menjadi 6,3%. Namun tahun depan akan berangsur dikurangi menjadi 5,7%.
"Tahun ini kita defisit 6,3% tahun depan ingin kita kendalikan di 5,7%. Harapannya pemulihan ekonomi berlanjut. Kita sadari pemulihan akan lama. Fiskal harus adaptif dan cukup fleksibel untuk ekonomi," jelasnya.
Baca Juga: Ngeri, Dampak Covid-19 Lebih Ganas Dibanding Krisis 1998
Dia menambahkan alokasi belanja APBN perlu adaptif dan fleksibel sehingga pemerintah melebarkan defisit tahun 2020 menjadi 6,3% . Namun tahun depan akan berangsur dikurangi menjadi 5,7%.
"Tahun ini kita defisit 6,3% tahun depan ingin kita kendalikan di 5,7%. Harapannya pemulihan ekonomi berlanjut. Kita sadari pemulihan akan lama. Fiskal harus adaptif dan cukup fleksibel untuk ekonomi," tandasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)