JAKARTA - Investasi di Obligasi Ritel Indonesia (ORI) menjadi salah satu pilihan menarik bagi investor milenial. Bahkan investasi di obligasi ritel pemerintah cukup dengan diam sudah bisa menghasilkan cuan.
Sebab, ritern yang ditawarkan stabil atau flat di kisaran 5-6%. Belum lagi, risikonya rendah karena ditanggung atau dijamin oleh pemerintah sehingga uang tidak akan hilang.
Baca Juga: Investasi ORI, Merem Bisa Dapat Cuan
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Surat Utang Negara Kementerian Keuangan Deni Ridwan mengatakan , keuntungan obligasi ritel bisa masuk ke dalam semua investor. Pertama, investor yang bersifat generalis dan yang kedua yakni spesialis.
Generalis merupakan jenis investor yang menguasai semua instrumen investasi meskipun hanya sedikit. Sedangkan investor spesialis adalah investor yang menguasai beberapa instrumen saja tapi secara mendetail.
Baca Juga: Investasi Jangan Selalu Mikir Keuntungan, Lihat Warren Buffett
"Obligasi ritel sebagai instrumen bisa masuk atau dipakai sebagai alat oleh dua jenis investor ini (generalis dan spesialis) terserah bagaimana menggunakannya," ujarnya dalam diskusi virtual, yang ditulis Kamis (8/10/2020).
Bagi tim generalis biasanya diversifikasi risiko menjadi hal yang penting. Karena biasanya, tim generalis ini menaruh uangnya di beberapa instrumen investasi.
Nah instrumen investasi seperti obligasi ritel ini bisa menjadi salah satu opsi diversifikasi. Karena ORI biasanya memberikan keuntungan yang stabil setiap tahunnya dan relatif aman.
"Nah buat tim generalis ketika tahu berangkat dari pemahaman kita sebagai diversifikasi risiko. Ketika ada keranjang busuk dia masih punya keranjang yang lain," jelasnya.
Meskipun begitu lanjut Deni, untuk tim generalis ini juga sebenarnya memiliki risiko. Karena belum tentu semua instrumen yang ditanam ini bisa menghasilkan value yang maksimal.