Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Utang Luar Negeri RI Diprediksi Lampaui Turki, Ini Hitung-hitungannya

Taufik Fajar , Jurnalis-Jum'at, 16 Oktober 2020 |13:23 WIB
Utang Luar Negeri RI Diprediksi Lampaui Turki, Ini Hitung-hitungannya
Utang Indonesia Meningkat. (Foto: Okezone.com/Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Indonesia masuk ke dalam 10 negara pendapat kecil-menengah dengan utang terbanyak. Hal ini terungkap dalam International Debt Statistics 2021 (Statistik Utang Internasional 2021) yang dikeluarkan Bank Dunia.

Laporan itu menyebutkan Indonesia memiliki jumlah utang luar negeri sebesar USD402,08 miliar atau sekitar Rp5.940 triliun (kurs Rp14.775) di 2019. Jumlah itu menempatkan Indonesia di peringkat ke-7 setelah China, Brazil, India, Rusia, Meksiko, dan Turki.

Baca Juga: Penerimaan Pajak Bisa Lunasi Utang Negara?

Menurut Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira, diperkirakan utang Indonesia segera berada di atas Turki dan Meksiko dalam beberapa tahun ke depan. Turki memiliki utang USD440,7 miliar di 2019, Meksiko punya utang luar negeri USD469,7 miliar. Sementara Indonesia jumlah ULN nya USD402 miliar di 2019.

"Pada 2020 kenaikan ULN didorong juga oleh penerbitan utang pemerintah dalam bentuk global bond USD4,3 miliar. Belum tambahan utang valas lain yang disumbang oleh swasta," ujar dia kepada Okezone, Jumat (16/10/2020).

Pemerintah dan BI sepertinya harus lebih mencermati risiko ULN karena beban utang valas harus dibayar dengan stok valas yang cukup. Jika tidak akan menimbulkan tekanan hebat pada stabilitas nilai tukar rupiah.

Baca Juga: Negara Boleh Saja Tambah Utang tapi...

"Kinerja utang juga disebut buruk karena debt to service atau DSR terus meningkat menjadi 29.5%. Kenaikan DSR cerminkan penambahan utang tidak di imbangi dengan kinerja penerimaan di sektor valas seperti rendahnya kinerja ekspor sepanjang tahun," jelas dia.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement