"Untuk melakukan transformasi bisnis ini juga diperlukan restrukturisasi dari sisi keuangan dengan tuntutan dari kapex, kita sudah petakan kebutuhan dari tahun 2020, 2026, sampai dengan 2030. Karena itu, kita kemudian menetapkan organisasi ini berdasafkan dengan tuntutan tadi," ujar dia.
Dalan pasar global, pertamina berupaya agar produksinya mampu menjadi salah satu produk yang berstandar internasional. Karena itu, perseroan plat merah ini juga anganakan mengganti Bahan Bakar Minyak (BBM) standar Euro 2 dengan standar Euro 5 pada 2026, setelah proyek enam kilang yang sedang digarap beroperasi.
"Kita masi Euro 2, padahal sebagina besar tuntutan dunai adalah Euro 4 dan Euro 5, jadi ini kenapa kemudian harus kita bangun," katanya.
(Feby Novalius)