Jokowi menyebut kelambanan ini terlihat dari masih sedikit perusahaan yang mendapatkan izin usaha untuk optimalisasi batu bara.
“Dan kita tahun tahun 2019 baru 5 pemegang IUPK-OP (izin usaha pertambangan khusus operasi produksi) yang melakukan coal upgrading. Dan baru 2 pemegang IUPK-OP yang memproduksi briket batubara,” tuturnya.
Dia meminta jajarannya untuk mencarikan solusi terkait hal ini, sehingga ekspor bahan mentah bisa segera diakhiri.
“Saya ingin dicarikan solusi untuk mengatasi kelambanan pengembangan industri turunan batu bara ini. Karena kita sudah lama sekali mengekspor batu bara mentah ini, sehingga saya kira memang harus segera diakhiri. Apabila nanti akan ada beberapa perpanjangan dengan kewajiban untuk memulai ini,” pungkasnya.
(Dani Jumadil Akhir)