Baca juga: Punya Potensi Besar, Kok RI Masih Rajin Impor Produk Halal?
"Kita ketahui, industri tekstil cukup unggul, kita di nomor kedua, di bawah Turki. Naumn di media dan rekreasi masih perlu kerja keras, demikian juga farmasi dan kosmetik," ungkap dia.
Sedangkan kanjut dia, untuk produk makanan dan minuman halal, Indonesia belum berada di peringkat 10 besar. Padahal di dalam negeri dan ekspor, sumbangan terbesar ekonomi halal berasal dari sektor ini, khususnya minyak kelapa sawit (CPO).
"Kita masih terus mengejar top 10 halal food. Dan juga top muslim friendly travel, kita ranking tiga, di bawah UEA dan Turki," jelas dia.
Maka itu, tutur dia, Indonesia perlu meningkatkan kinerja industri halal agar bisa menempatkan Indonesia sebagai produsen produk halal terbesar pada 2024. "Target ini sejalan dengan besarnya potensi pasar produk halal di Indonesia maupun dunia," tandas dia.
(Fakhri Rezy)