Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Presiden Jokowi Beberkan Indikator Kebangkitan Ekonomi RI

Rina Anggraeni , Jurnalis-Minggu, 25 Oktober 2020 |14:23 WIB
Presiden Jokowi Beberkan Indikator Kebangkitan Ekonomi RI
Presiden Joko Widodo. (Foto: Okezone.com/Setkab)
A
A
A

JAKARTA - Pandemi Covid-19 membawa dampak luar biasa mulai dari masalah kesehatan, sosial dan ekonomi. Dari sisi ekonomi, berbagai negara telah mengalami kontraksi, termasuk Indonesia.

“Perekonomian di berbagai negara mengalami kontraksi, bahkan resesi. Tidak ada yang kebal dari pandemi, termasuk negara kita, Indonesia,” ujar Presiden Joko Widodo dalam laman Setkab, Minggu (25/10/2020).

Baca Juga: PSBB Transisi Diperpanjang, Pengusaha: Penyebaran Covid-19 Semakin Terkendali

Sebelum pandemi, disampaikan Kepala Negara, ekonomi Indonesia selalu tumbuh sekitar 5% Namun akibat pandemi, pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2020 melambat menjadi 2,97% di triwulan I dan minus 5,32% di triwulan II.

“Tetapi dibandingkan dengan negara-negara lain, kontraksi ekonomi Indonesia relatif lebih landai dan saya meyakini, Insya Allah mampu untuk segera recovery, mampu melakukan pemulihan,” ujarnya.

Keyakinan Presiden tersebut didasari pergerakan berbagai indikator strategis selama triwulan III tahun 2020 yang telah menunjukkan perbaikan.

“Harga-harga pangan seperti beras tetap terjaga. Jumlah penumpang angkutan udara di bulan Agustus 2020 naik 36% dari bulan sebelumnya,” bebernya.

Baca Juga: Resmi, PSBB Transisi Jakarta Diperpanjang 14 Hari

Presiden menambahkan, neraca perdagangan Indonesia pada September 2020 juga surplus USD2,44 miliar. Purchasing Managers’ Index (PMI) juga mulai memasuki tahap ekspansi kembali dan telah terjadi peningkatan konsumsi.

“Ini artinya, peluang untuk mengembangkan usaha akan semakin terbuka, pertumbuhan ekonomi akan terus membaik, dan penciptaan lapangan kerja bisa semakin terbuka luas,”tandasnya.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement