JAKARTA - Ekonom Core Piter Abdullah menilai inflasi yang terjadi pada bulan Oktober cukup memberikan sentimen positf untuk ekonomi Indonesia. Hal itu seiring dengan inflasi menunju perbaikan permintaan yang sebelumnya melemah.
"Terjadinya inflasi, walaupun masih sangat rendah, menghentikan deflasi yang terjadi tiga bulan berturut-turut. Hal ini tentunya menggembirakan karena sedikit banyak menunjukkan adanya perbaikan permintaan," ujar Piter saat dihubungi MNC News Portal di Jakarta, Senin (2/11/2020).
Baca juga: BPS Catat Oktober Terjadi Inflasi 0,07%, Tren Deflasi Berakhir
Menurutnya, Inflasi yang rendah sesuai diperkirakan. Masih rendahnya demand akibat masih terbatasinya aktivitas sosial ekonomi membuat inflasi terjaid pada bulan ini.
"Dan sebagian masyarakat kehilangan daya beli menyebabkan inflasi terjaga rendah atau bahkan deflasi," tandasnya.
Baca juga: Inflasi Oktober Diprediksi 0,06%
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada bulan September 2020 terjadi inflasi sebesar 0,07%. Dari 90 kota yang di survei Indeks harga Konsumen (IHK), sebanyak 66 kota mengalami inflasi dan 24 kota mengalami deflasi.
Rinciaanya, inflasi kalender (Januari-September 2020) mencapai 0,95% dan adapun inflasi secara tahunan (year-on-year/yoy) mencapai 1,44%.
(Fakhri Rezy)