JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan III 2020 membaik, didorong meningkatnya realisasi stimulus Pemerintah serta mulai membaiknya mobilitas masyarakat dan permintaan global.
Direktur Eksekutif Komunikasi BI Onny Widjarnako mengatakan ekonomi Indonesia pada triwulan III 2020 tumbuh tinggi sebesar 5,05% (qtq), setelah mengalami kontraksi sebesar 4,19% (qtq) pada triwulan sebelumnya.
Baca juga: Pelonggaran PSBB hingga Derasnya Stimulus Redam Resesi Ekonomi
Secara tahunan, perbaikan ekonomi domestik juga terlihat dari berkurangnya kontraksi pertumbuhan menjadi 3,49% (yoy) dari kontraksi pada triwulan II 2020 sebesar 5,32% (yoy).
"Perbaikan ekonomi domestik terjadi pada hampir semua komponen PDB sisi pengeluaran," kata Onny di Jakarta, Kamis (5/11/2020).
Baca juga: Ekonomi RI Minus 3,49%, Kepala Bappenas: Ada Kemajuan
Kata dia, meningkatnya realisasi stimulus Pemerintah, terutama berupa bantuan sosial, belanja barang dan jasa lainnya, serta transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) berpengaruh kuat pada konsumsi pemerintah yang pada triwulan III 2020 tumbuh tinggi sebesar 9,76% (yoy), setelah sebelumnya terkontraksi sebesar 6,9% pada triwulan II 2020.
"Dorongan stimulus tersebut dan membaiknya mobilitas masyarakat turut menopang perbaikan kontraksi konsumsi rumah tangga menjadi sebesar 4,04% (yoy)," katanya.
Kinerja investasi juga membaik dengan kontraksi yang berkurang menjadi 6,48% (yoy), terutama didorong investasi nonbangunan. Selain itu, kinerja ekspor mengalami kontraksi yang lebih kecil sebesar 10,82% (yoy) sejalan meningkatnya mobilitas penduduk dan membaiknya kinerja mitra dagang utama Indonesia, terutama Tiongkok.