Dia menambahkan, di tengah gejolak ekonomi saat ini sebaiknya melakukan investasi yang risikonya rendah dan mudah dicairkan.
“Kita jadi orientasinya investasi ke produk2 yang risiko rendah dan gampang dicairkan lagi atau bentuk obligasi retail, deposito dan logam mulia. Saat ini cash is the king sebaiknya seperti itu,” kata dia.
Sebagai informasi, Indonesia resmi terperosok ke jurang resesi pada kuartal III-2020. Hal ini setelah dua kuartal berturut-turut perekonomian Tanah Air mengalami minus. Berdasarkan data BPS pada kuartal II terkontraksi 5,32%, kini kuartal III menurun menjadi minus 3,49%.
(Feby Novalius)