JAKARTA - Ekonomi Indonesia secara resmi mengalami resesi setelah kuartal III-2020 minus 3,49%. Resesi terjadi setelah ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi dua kuartal berturut-turut.
Resesi ekonomi akibat pandemi covid-19 ini membuat angka pengangguran bertambah. Mengingat sejumlah perusahaan sudah melakukan Pemutusan Hubunhan Kerha (PHK) dalam rangka efisiensi atau bahkan ada yang bangkrut.
Ada sejumlah fakta menarik dari resesi ekonomi dan meningkatnya pengangguran. Berikut Okezone telah merangkumnya pada , Minggu, (8/11/2020).
1. Pengangguran Meningkat 2,67 Juta
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pengangguran semakin bertambah karena Covid-19. Di mana, pengangguran naik 2,67 juta orang menjadi 9,77 juta orang.
Di sisi lain, jumlah angkatan kerja juga meningkat 2,36 juta orang mencapai 138,22 juta orang. Dari total angkatan kerja ini, karena covid-19 membuat pengangguran meningkat 2,67 juta orang menjadi 9,77 juta orang. Sedangkan jumlah orang yang bekerja mengalami penurunan 310 ribu orang menjadi 128,45 juta orang.
Adapun rincian orang yang bekerja adalah, pekerja penuh turun 9,46 juta orang menjadi 82,02 juta orang. Serta, Pekerja paruh waktu naik 4,32 juta orang menjadi 33,34 juta orang.
2. Banyak Wanita yang Bekerja
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) naik tipis di Agustus 2020. Namun, menurut jenis kelamin, TPAK wanita malah bertambah.
TPAK Perempuan meningkat 1,32% ke 53,13%. Namun, TPAK laki-laki mengalami penurunan 0,84% menjadi 82,41%.
3. Angka Pengangguran Nyaris 10 Juta
Angka pengangguran RI nyaris menyentuh angka 10 Juta. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pengangguran naik 2,67 juta orang menjadi 9,77 juta orang pada kuartal III-2020.
Rinciannya terdapat 29,12 juta orang (14,28% penduduk usia kerja) yang terdampak Covid-19, terdiri dari pengangguran karena Covid-19 (2,56 juta orang), Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena Covid-19 (0,76 juta orang), sementara tidak bekerja karena Covid-19 (1,77 juta orang), dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-19 (24,03 juta orang).
4. Masyarakat Jakarta Paling Banyak Nganggur
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka pengangguran terbanyak dari DKI Jakarta. Adapun jumlah pengangguran naik 2,67 juta menjadi 9,77 juta orang hingga kuartal III 2020
Peningkatan penganggruan di kota jauh lebih tinggi dibanding desa. Kenaikan tingkat pengangguran di kota naik 2,69%. Sedangkan di desa lebih landai kenaikan hanya 0,79%.
Saat ini, sektor pertanian juga tercatat mampu menyerap tenaga kerja pada Agustus 2020, yakni mencapai 2,23 persen. Kemudian diikuti perdagangan 0,46%, jasa kesehatan 0,02% serta informasi dan komunikasi 0,01%.
5. Pariwisata Bisa Serap Pengangguran
Jumlah pengangguran Indonesia meningkat akibat pandemi virus corona. Badan Pusat Statistik mencatat jumlahnya bertambah menjadi 9,77 juta orang hingga kuartal III-2020.
Salah satu solusi untuk mengurangi jumlah pengangguran adalah dengan lapangan kerja yang banyak. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Tanjung Kelayang pun bisa menjadi solusi tersebut.(fbn)
(Fakhri Rezy)