JAKARTA - Calon Presiden (Capres) Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Joe Biden unggul dalam perolehan suara electoral dibandingkan Capres petahana dari Partai Republik Donald Trump. Pasalnya, banyak pekerjaan yang menanti Biden saat menjabat, terutama krisis akibat Covid-19.
Agenda ekonomi Biden kemungkinan akan fokus terutama untuk membuat negara melewati krisis virus corona. Baik sebagai masalah kesehatan maupun ekonomi. Banyak hal akan bergantung pada pengesahan paket bantuan pandemi dan distribusi vaksin yang mungkin siap pada awal 2021.
 Baca juga: Joe Biden Jadi Presiden AS, Perang Dagang Berakhir?
Banyak negara bagian AS melaporkan rekor infeksi virus korona baru, dan hampir 6.000 orang Amerika meninggal minggu lalu akibat penyakit Covid-19 yang disebabkan oleh virus tersebut. Pada hari Jumat, sehari sebelum pemilihan kembali di negara bagian medan pertempuran Pennsylvania melambungkan Biden ke kemenangan, Amerika Serikat mencatat lebih dari 130.000 kasus baru, rekor satu hari.
“Presiden ini harus membimbing populasi Amerika dan ekonomi AS kembali sehat sebelum mereka dapat mempertimbangkan perubahan struktural apa pun pada kebijakan,” kata Kepala Ekonom AS Beth Ann Bovino di S&P Global Ratings mengutip Reuters, Jakarta, Minggu (8/11/2020).
 Baca juga: Biden Ungguli Trump, Ini 3 Janji Bidang Ekonomi yang Perlu Diketahui
Biden telah mempromosikan pemakaian topeng dan jarak sosial untuk memperlambat penyebaran virus. Selain itu, diharapkan akan menggenjot pemerintah AS untuk meluncurkan vaksin Covid-19.
Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell mengisyaratkan pada hari Rabu bahwa dia terbuka untuk RUU bantuan virus korona baru dalam sesi "lame-duck" sebelum anggota Senat dan Dewan Perwakilan AS yang baru terpilih dilantik. Paket itu kemungkinan akan lebih kecil dari apa yang akan ditargetkan Biden seandainya Demokrat merebut kembali Senat pada hari Selasa, tetapi mungkin cukup untuk menjaga pemulihan agar tidak tersandung.
Follow Berita Okezone di Google News