JAKARTA - Lay out toko turut menentukan persepsi pengunjung terhadap barang dagangan yang dijual. Banyaknya barang dagangan tidak berpengaruh terhadap harga ataupun tampilkan toko tersebut.
Bisa saja yang ingin ditampilkan eksklusif, mahal, artistik dengan display bermacam-macam barang. Misalnya pada art shop ataupun gift shop.
Baca Juga: Budidaya Ikan Louhan Kembali jadi Primadona di Tengah Covid-19
Sebagaimana dilansir dari buku buku 350 Tips Bebas Masalah Rumah, Jakarta, Senin (9/11/2020), berikut dua tipe lay out yang dapat diterapkan yakni grid pattern dan free flow pattern. Dua hal tersebut juga dapat dikombinasikan.
1. Grid pattern (pola kisi)
Pola ini biasanya digunakan pasa interior supermarket, swalayan, maupun toko buku. Lay out ini merupakan bentuk yang paling efektif untuk menonjolkan sebagian besar barang dagangan. Pola ini juga digunakan untuk mengarahkan lalu lintas konsumen secara sistematis di toko.
Grid pattern memungkinkan pengoptimalan produk dan pemaksimalan penggunaan ruangan. Selain itu keamanannya lebih baik karena terkontrol oleh cermin pengawas kamera dan lain sebagainya.
Lay out ini juga memudahkan konsumen untuk memilih produk. Namun kelemahannya ruangan akan terkesan kaku, padat bila banyak pengunjung dan interaksi dengan pramuniaga tidak optimal.
Baca Juga: 5 Fakta Orang Terkaya di China: Jack Ma Juaranya hingga Ada Bos TikTok
2. Free flow pattern (pola arus bebas)
Pola ini digunakan dalam penataan toko-toko baju, distro, sepatu dan toko-toko buku besar plus modern. Dengan pola ini konsumen bebas memilih jalur sirkulasi yang mereka inginkan. Suasana cair dapat terjadi. Penempatan barang dan display benar-benar acak.