JAKARTA - Pandemi Covid-19 berdampak luas padaekonomi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia pada kuartal II-2020 minus 5,32% diikuti oleh kuartal III-2020 minus 3,49%. Akibat pertumbuhan ekonomi yang minus sebanyak dua kali berturut-turut, artinya Indonesia resmi mengalami resesi.
Dalam resesi setiap orang dituntut untuk pintar dalam mengelola keuangan agar bisa bertahan hidup di tengah kriris. Setidaknya, ada lima langkah agar keuangan Anda tetap selamat ketika gejolak ekonomi ini berlangsung, yaitu periksa pintu penghasilan, atur ulang bujet bulanan, amankan dana darurat, pastikan proteksi, dan periksa investasi.
Baca juga: Cash is King tapi Arus Kas Tetap Jadi Queen
Financial Trainer QM Financial Emiralda Noviarti menjelaskan yang dimaksud dengan periksa pintu penghasilan adalah apakah selama ini pemasukan sudah mencukupi atau belum. Apabila memang pendapatan masih berkurang, maka saatnya mencari penghasilan sampingan yang tidak hanya berasal dari tempat bekerja.
“Sekarang saatnya, penghasilan tidak dari satu pintu. Mungkin kita karyawan, kita punya kemampauan masak, menulis dan menggambar untuk bisa menciptakan penghasilan tambahan. Harusnya enggak jadi masalah, yang penting enggak ganggu,” kata Emiralda dalam diskusi daring, Senin (9/11/2020).
Baca juga: Cara Kelola BLT Rp1,2 Juta agar Selamat di Tengah Resesi
Kedua, yaitu atur ulang bujet bulanan. Saat pandemi ini sudah dipastikan seluruh kebutuhan hidup mengalami perubahan. Terlebih, kini banyak pekerja yang mengalami pemotongan gaji atau dirumahkan.
“Contoh skema pengeluaran dari pendapatan adalah seperti membayar cicilan utang 20%, kebutuhan rutin 40%, menabung 20%, sosial 5%, dan lifestyle 15%,” ujarnya.
Ketiga, amankan dana darurat. Ketika pandemi menyerang sendi-sendi perekonomian Indonesia, sebagian orang banyak yang mulai sadar untuk menyimpan penghasilannya dan dialokasikan ke dalam dana darurat.