JAKARTA - Direktur Utama PT Phapros Tbk (PEHA) Hadi Kardoko mengatakan, potensi obat herbal di dalam negeri masih sangat besar. Hal ini harus didorong untuk mengurangi ketergantungan bahan baku impor industri farmasi.
"Apakah pasar herbal cukup besar? Ya, cukup besar. Apakah diterima masyarakat? Tergantung bagaimana melakukan edukasi," ujarnya saat berkunjung ke MNC Portal di Gedung iNews Tower, Rabu (11/11/2020).
Baca Juga: Redam Impor Tekstil, Pemerintah Bakal Revisi Aturan
Dia melanjutkan, produk obat di Indonesia mayoritas masih mengandalkan bahan baku dari luar negeri. Sekitar 95% bahan baku obat masih diimpor sehingga Indonesia baru menguasai industri hilir.
Untuk itu, penggunaan bahan baku obat herbal harus didorong mengingat sumbernya sangat berlimpah di dalam negeri.
Menurut Hadi, masih perlu dilakukan edukasi dan sosialisasi terkait produk herbal ini. Masyarakat masih belum sepenuhnya paham mengenai obat herbal.
"Pasarnya ada dan pemerintah mendorong pengembangan obat herbal. Kami juga punya obat herbal tetapi secara pasar belum masif sehingga harus dilakukan sosialisasi secara bertahap," ungkapnya.