Sementara itu, pembelian properti residensial oleh konsumen mayoritas masih dibiayai dari fasilitas KPR. "Hal ini tercermin dari hasil survei harga properti BI yang mengindikasikan mayoritas konsumen (76,02%) membeli properti residensial dengan menggunakan fasilitas KPR, sementara sebanyak 17,67% lainnya dengan tunai bertahap dan 6,31% dengan tunai," jelas Onny.
Baca juga: BI Prediksi Harga Properti Residensial Masih Tumbuh Terbatas di Kuartal IV
Adapun pada triwulan Ill 2020, pertumbuhan KPR dan KPA secara tahunan tercatat kembali melambat dari 3,50% (yoy) pada triwulan sebelumnya menjadi 2,05% (yoy). Sementara secara triwulanan, penyaluran KPR dan KPA tumbuh 0,62% (qtq), membaik dan triwulan sebelumnya yang tercatat mengalam kontraksi -0,11% (qtq).
Sedangkan, pencairan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada triwulan Ill-2020 sebesar Rp2,114 triliun atau tumbuh sebesar 45,19% (yoy), melambat dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang meningkat tinggi sebesar 169,17% (yoy).
(Fakhri Rezy)