JAKARTA – Pandemi virus corona yang melanda seluruh negara di berbagai belahan dunia tak hanya berdampak pada sektor kesehatan, melainkan menimbulkan krisis ekonomi. Bahkan, bila wabah tersebut tak juga berakhir, maka pemulihan ekonomi dunia akan terganggu.
“Risiko bahwa ada kerusakan jangka panjang pada kapasitas produktif ekonomi dan kehidupan orang-orang yang telah terganggu oleh pandemic,” kata Federal Reserve Chairman Jerome Powell seperti dilansir dari CNBC, Jumat (13/11/2020).
Baca Juga:Â The Fed Tahan Suku Bunga 0% demi Lawan Corona
Dia menjelaskan, ancaman itu seperti nasib perempuan yang tak lagi bekerja di perusahaan dan banyak anak-anak yang kini tidak mendapatkan pendidikan yang layak.
“Perempuanlah yang bukan karena pilihan keluar dari pasar tenaga kerja. Anak-anaklah yang tidak mendapatkan pendidikan yang seharusnya mereka dapatkan. Ini adalah bisnis kecil dengan generasi modal intelektual yang sedang dihancurkan, dan hanya pekerja yang telah tidak bekerja untuk jangka waktu yang lama dan kehilangan koneksi dengan angkatan kerja dan kehilangan nyawa yang mereka miliki," ujarnya.
Sebagian besar data ekonomi akhir-akhir ini kuat, terutama terkait ketenagakerjaan. Pertumbuhan nonfarm payroll untuk Oktober lebih baik dari ekspektasi Wall Street dan sekitar 12 juta pekerja telah kembali ke pekerjaan mereka setelah 22 juta PHK pada Maret dan April. Klaim pengangguran mingguan turun pekan lalu ke level terendah sejak Maret.
Baca Juga:Â Pertemuan The Fed Dihantui dengan Buruknya Data-Data Ekonomi AS
Namun, beberapa ekonom khawatir perlambatan bisa datang karena kasus virus Corona meningkat dan negara menerapkan pembatasan pada aktivitas bisnis dan pribadi. Powell memperingatkan bahwa para pekerja yang terlantar akan membutuhkan dukungan tambahan karena ekonomi AS pulih dengan cara yang berbeda dari sebelumnya.
"Kami tidak akan kembali ke ekonomi yang sama. Kami sedang memulihkan diri, tetapi ke ekonomi yang berbeda dan itu akan menjadi ekonomi yang lebih dimanfaatkan untuk teknologi, dan saya khawatir itu akan membuatnya lebih sulit daripada yang dialami banyak pekerja,” kata Powell.