JAKARTA - Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Kasan mengatakan, Indonesia tengah bersiap mengambil peluang peningkatan ekspor melalui pameran Expo 2020 Dubai pada 1 Oktober 2021-1 Maret 2022.
Menurut dia, Dubai memiliki potensi pasar yang sangat strategis sebagai hub atau agen untuk pengembangan jaringan mitra usaha dan perluasan pasar produk Indonesia ke Timur Tengah, Afrika, maupun Eropa.
Baca Juga: China Tangguhkan Impor Ikan Indonesia Usai Terdeteksi Mengandung Covid-19
"Tahun depan mulai 1 Oktober 2021, Dubai akan menjadi tempat pelaksanaan pameran tingkat dunia yang merupakan kegiatan terbesar setelah olimpiade dan piala dunia. Ini potensi besar untuk kita manfaatkan pasar Uni Emirat Arab (UEA)," ujarnya dalam webinar, Jumat (13/11/2020).
Kasan melanjutkan, sekitar 192 negara akan ikut serta dalam pameran tersebut. Indonesia sendiri menargetkan kunjungan sebanyak 2,5 juta pengunjung.
Baca Juga: IA-CEPA Diteken, Kemendag: Mari Kita Serbu Pasar Australia
"Saingan Dubai itu adalah Doha yang ada di Qatar. Ini juga suatu potensi yang besar untuk produk Indonesia ke UEA," tuturnya.
Menurut dia, untuk melakukan ekspor ke Dubai relatif lebih mudah dibandingkan Australia. Meski begitu tetap ada standar dan prosedur yang harus dipenuhi.
"Saya kira di Dubai tidak seperti di Australia yang mungkin standarnya lebih banyak. Dubai relatif tidak sebanyak standar di Australia meskipun bukan berarti barang bisa bebas masuk," tuturnya.
(fbn)