Selain itu, impor non-migas belum menunjukkan tren perbaikan yang mengindikasikan kebutuhan impor terutama impor bahan baku masih cenderung rendah mempertimbangkan kondisi kapasitas produksi yang belum pulih sejak pandemi Covid-19.
Hal tersebut terindikasi dari aktivitas manufaktur Indonesia bulan Oktober yang masih tercatat dalam fase kontraktif (50). Volume impor non-migas pada bulan Oktober tercatat turun 5,9% MoM. Kapasitas produksi yang belum mengindikasikan perbaikan yang signfikan tersebut, merefleksikan sisi permintaan perekonomian yang masih lemah.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2020 mengalami surplus sebesar USD3,61 miliar di tengah Indonesia resesi. Angka kni mengalami kenaikan jika dibandingkan suruplus bulan lalu karena hanya USD2,39 miliar.
Ini merupakan surplus enam kali neraca dagang Indonesia pada tahun ini. Ini memperpanjang rentetan surplus setelah pada September sudah mencatatkan lima kali.
(Feby Novalius)