JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong para petani, pekebun, dan nelayan yang sebagian besar tergolong pelaku UMKM di Indonesia untuk mulai berkonsolidasi dan membangun korporatisasi petani melalui koperasi.
Menurutnya sektor pertanian termasuk di dalamnya perikanan masih didominasi oleh para pelaku UMKM dengan 90% pelaku di dalamnya. Kemudian, tantangan pengelolaan pertanian rakyat di Indonesia yakni diusahakan dalam skala kecil, tata kelola belum modern dan masuk ke industri hilir.
Baca Juga: Wapres: Pengembangan UMKM Sangat Penting untuk Kurangi Kesenjangan
"Arahan Presiden Jokowi pada Rapat terbatas menyampaikan agar petani diorganisir dalam korporasi dengan tujuan agar berdaulat atas hasil produknya atau menikmati nilai tambah di on farm dan off farm, membangun industri dengan skala ekonomi yang besar dan tata kelola manajemen yang profesional," kata dia dalam acara Jakarta Food Security Summit yang digelar secara virtual, Rabu (18/11/2020).
Pihaknya juga mencari solusi kelembagaan terkait tantangan di sektor pertanian dengan mendorong petani untuk membangun kelembagaan usaha yang dikelola secara profesional dan dalam skala keekonomian.
"Kalau kita lihat kondisi pertanian, perkebunan, dan perikanan kontribusi kepada PDB 13%, persentase terbesar UMKM di pertanian," ungkap dia.
Dia menjelaskan Kemenkop UKM telah memetakan koperasi di sektor pangan yang potensial untuk didorong menjadi koperasi modern.
"Kami sedang mengexcercise 8 komoditas pangan untuk masuk dalam korporatisasi petani," jelas dia.