JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia selama sembilan bulan sangat berdampak terhadap pola perilaku masyarakat. Masyarakat kini lebih aware terhadap kesehatan.
Tak hanya itu, masyarakat beralih kepada digitalisasi, baik dalam mencari informasi dan membeli barang dan jasa, semuanya dilakukan secara online. Bahkan, pasca pandemi pun, imbasnya adalah mereka terbiasa serba online, sehingga standar pelayanan yang diekspektasikan pun pasti semakin tinggi.
Baca Juga: Sri Mulyani Siapkan Asuransi Gagal Panen dan Peternak Sapi
Riset McKinsey & Company COVID-19 Consumer Pulse Surveys memaparkan perilaku pembelian pelanggan Indonesia bergeser secara online dan kemungkinan besar akan berlanjut setelah krisis. Hal ini didukung pula dengan semakin banyaknya masyarakat yang melek akan teknologi.
Hassan kemudian membeberkan strateginya agar industri asuransi bisa bertahan baik selama dan pasca pandemi Covid-19.
Baca Juga: OJK Tak Obral Izin Penjualan Unitlink Virtual
"Pertama-tama, consumer experience ini sangat penting. Kami memikirkan bagaimana bisa memberikan produk asuransi yang tepat di waktu yang tepat pula," ujar Chief Marketing Officer (CMO) Adira Insurance Hassan Karim dalam Coffee Break With Adira Insurance secara virtual di Jakarta, Kamis(3/12/2020).
Dampak dari pandemi ini bukan hanya secara kesehatan, namun secara finansial dan psikologis. Namun, dalam masa yang penuh ketidakpastian inilah peran perusahaan asuransi menjadi sangat penting, untuk hadir bagi pelanggan serta memberikan dukungan dan perlindungan yang komprehensif.
"Strategi kami dalam memenangkan pasar adalah dengan berfokus kepada pelanggan untuk memberikan nilai lebih serta menggunakan data analitik untuk mendorong pertumbuhan premi," tambah Hassan.