JAKARTA – Membuat dana darurat merupakan hal yang terpenting dalam setiap rencana keuangan. Apalagi dalam kondisi ekonomi yang tidak pasti akibat corona, dana ini akan berperan besar ketika seseorang mengalami kesulitan keuangan.
Perlu diingat, setiap orang memiliki kondisi keuangan yang berbeda-berbeda. Saat akan menerapkan tips keuangan pribadi, penting untuk mempertimbangkan segala sesuatunya dalam konteks situasi keuangan pribadi dan menemukan yang terbaik untuk diri sendiri.
Financial Planner Lauren Anastasio mengatakan bahwa dana darurat penting dimiliki oleh semua orang. “Ketika kami memikirkan dana darurat, kami hanya ingin memastikan bahwa seseorang memiliki uang tunai untuk apa pun yang tidak terduga,” ujarnya, dilansir dari Real Simple Jakarta, Rabu (16/12/2020).
Baca Juga: Resolusi Keuangan 2021 saat UMP Tak Naik hingga Gejolak Ekonomi
Menyimpan uang untuk dana darurat memang tidaklah mudah, sebab ada banyak pengeluaran lain yang harus dipenuhi dalam waktu bersamaan. Maka, berikut beberapa aturan untuk membangun dana darurat yang bisa mulai dikerjakan saat ini juga.
1. Buat Goals atau Target Tabungan
Katakan kepada diri sendiri bahwa dengan hanya menghemat uang tidaklah cukup. Beri diri sendiri tujuan atau target tabungan dengan nominal yang realistis untuk dana darurat. Tuliskan, dan usahakan untuk mencapainya. Saat sudah mencapai, dapat dinaikkan lagi sesuai kebutuhan. yang terpenting adalah memiliki tujuan.
“Salah satu alasan mengapa memiliki tujuan dalam pikiran saat Anda menabung sangat penting adalah untuk memastikan bahwa Anda tetap berpegang pada rencana Anda untuk menabung untuk apa pun tujuan itu, untuk memastikan bahwa Anda mencapainya,” kata Anastasio.
Baca Juga: PSBB Diperketat Buat Rupiah Akan Terkoreksi
2. Jadikan Pengeluaran Selama Tiga Sampai Enam Bulan Sebagai Patokan
Anastasio mengatakan, paling umum dana darurat yang disisihkan setara dengan tiga hingga enam bulan dari pengeluaran seseorang.
“Ini telah menjadi pedoman default selama bertahun-tahun, dan saya pikir itu tetap sesuai untuk sebagian besar penduduk,” katanya.
Di sinilah konteks situasi keuangan menjadi sangat penting. Kebanyakan orang dapat terpenuhi hanya dengan pengeluaran tiga hingga enam bulan, tetapi wiraswasta, atau seseorang dengan kondisi medis kronis mungkin membutuhkan dana darurat yang lebih besar.
3. Harus Bersifat Cair
Beberapa orang memilih menginvestasikan tabungan mereka. Apa pun yang dilakukan, ingatlah bahwa adakalanya membutuhkan uang untuk dicairkan. Misalnya ketika PHK, penyakit mendadak, kerusakan mobil terjadi, tentu ingin dapat mengakses uang dengan cepat tanpa membayar biaya.
Investasi berisiko rendah dan sejenisnya adalah pilihan populer untuk penyimpanan dana darurat, tetapi Anastasio merekomendasikan rekening tabungan untuk akses termudah ke uang.