JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) melalui anak usahanya, PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) menggandeng perusahaan asal Uni Emirat Arab (UAE), Masdar untuk melaksanakan Project Kick-Off Ceremony 145 MWac Cirata Floating PV Project. Proyek pembangunan pertama pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung itu dinilai terbesar se-Asia Tenggara sekaligus terbesar kedua di dunia.
Proyek ini pun digadang-gadang akan memperoleh nilai investasi sebesar USD129 juta atau sekitar Rp1,8 triliun.
Baca Juga: PLN Disuntik Rp12,8 Triliun dari 2 Lembaga Asing, untuk Apa?
Direktur Mega Proyek PLN Ikhsan Asaad mengatakan, nantinya, PLTS Terapung Cirata akan dibangun dan dioperasikan oleh PT Pembangkitan Jawa Bali Masdar Solar Energy (PMSE). Kerjasama ini merupakan wujud dukungan penuh PLN kepada pemerintah untuk memenuhi target energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23% pada 2025, sekaligus sejalan dengan program Green Transformation PLN ihwal pengembangan pembangkit lEBT berskala besar.
“Dengan dimulainya Kick-Off pengembangan PLTS Terapung Cirata pada hari ini (Kamis) kami berharap bahwa pelaksanaan proyek ini dapat berjalan dengan lancar dan beroperasi dengan andal serta efisien.” ujar Ikhsan Asaad, Kamis (17/12/2020).
Baca Juga: Erick Thohir ke PLN: Jangan Gara-Gara Monopoli Listrik, Maunya Dilayani!
Manajemen perseroan plat merah itu juga berharap agar PLTS Cirata dapat meningkatkan porsi EBT dalam bauran energi nasional, karena merupakan PLTS terapung terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas sebesar 145 Mega Watt AC.
CEO Masdar Mohammad Jameel Al Ramahi juga mengutarakan, Masdar berdedikasi untuk terus mendukung pengembangan solusi energi terbarukan yang inovatif di Asia Tenggara. "Kami melihat potensi yang luar biasa, mengingat pertumbuhan ekonomi kawasan yang pesat" Ungkap Mohammad.