JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui bahwa 2020 menjadi tahun sulit karena merebaknya pandemi Covid-19. Bahkan dampaknya membuat perekonomian nasional pada kuartal II minus 5,32% dan kuartal ketiga minus 3,49%.
"Kita tahu bahwa tahun 2020 adalah tahun yang tidak mudah, tahun yang tidak gampang, sangat sulit karena adanya pandemi Covid-19," kata Jokowi dalam video virtual, Selasa (22/12/2020).
Baca Juga: Jokowi Optimis Ekonomi Bangkit dan Segera Pulih
Meski demikian di satu sisi, menjelang akhir 2020, segala upaya memulihkan perekonomian nasional sudah mulai terlihat. Sehingga, dia pun optimis bahwa perekonomian Nasional akan lebih membaik di tahun 2021 mendatang.
"Secara konsisten, kebijakan pemulihan ekonomi sudah kita bisa mulai lihat hasilnya. Dengan tren seperti ini, ke depan kita harap perekonomian nasional akan lebih baik lagi," katanya.
Baca Juga: Anggaran Covid-19 Baru Terserap Rp483 Triliun, Masih Tersisa Banyak
Presiden memastikan, segala kebijakan yang dinilai baik dan berhasil dijalankan pada tahun 2020 ini, akan diteruskan di tahun 2021 mendatang. Khususnya di bidang kesehatan terkait penanganan Covid-19, dan pemberian bantuan sosial kepada masyarakat.
"Yang paling penting, pemerintah akan segera memberikan vaksin gratis kepada rakyat, yang akan dimulai pada awal 2021," ujarnya.
Sehingga, lanjut Jokowi, pemulihan ekonomi pun bisa berjalan lebih cepat, konsumsi akan naik dan kembali normal, dan investasi diperkirakan akan meningkat karena adanya Undang-undang Cipta Kerja.
"Di akhir 2020, ekspor sudah mulai kelihatan pulih, dan tentunya tren ini diharapkan terus terjaga dan meningkat di 2021," tandasnya.
(Feby Novalius)