JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI masih menunggu regulasi dari pemerintah soal penggunaan alat pendeteksi Covid-19, GeNose hasil produksi ilmuwan Universitas Gajda Madha (UGM). Manajemen pun masih melakukan kajian internal.
"Untuk penggunaannya alat tersebut (GeNose) pada layanan KAI masih dalam tahap kajian internal serta menunggu regulasi lebih lanjut dari pemerintah," ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus kepada MNC News Portal, Minggu (27/12/2020).
Joni juga membenarkan adanya pertemuan antara manajemen KAI dengan pihak ilmuwan UGM ihwal penggunaan GeNose di moda transportasi, khususnya di stasiun kereta api (KA). Pertemuan sendiri dilakukan di Science Techno Park UGM pada minggu hari ini. Meski begitu, hasil pertemuan itu akan dikaji lebih jauh oleh manajemen perseroan pelat merah itu.
Baca Juga: Alat Deteksi Covid-19 Lewat Hembusan Napas Bakal Dipasang di KRL Cs
KAI juga mendukung penuh semua kebijakan dan langkah untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Indonesia. Termasuk menyambut baik inovasi yang dihadirkan oleh UGM dalam rangka menghadirkan layanan pengecekan Covid-19 yang terjangkau, cepat, dan akurat.
"Kami tentu menyambut baik inovasi yang dihadirkan oleh UGM dalam rangka menghadirkan layanan pengecekan Covid-19 yang terjangkau, cepat, dan akurat," kata dia.
Tim pengembang alat pendeteksi Covid-19, GeNose, mencatat, GeNose akan digunakan di sejumlah moda transportasi usai memperoleh izin edar dari Kementerian Kesehatan. Langkah itu untuk mendeteksi Infeksi Covid-19 bagi calon penumpang yang akan bepergian.
Ketua tim pengembang GeNose, Kuwat Triyana mengatakan, pihaknya saat ini tengah melakukan pertemuan dengan manajemen Kereta Api Indonesia. Poin pertemuan itu sendiri membahas mengenai penggunaan GeNose di stasiun Kereta Api.
"Saya baru saja melakukan meeting dengan KAI, kan GeNose ini nanti digunakan di moda transportasi," ujar Kuwat.
(Dani Jumadil Akhir)