JAKARTA - Sakti Wahyu Trenggono resmi dilantik sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Presiden Joko Widodo memilih Sakti menggantikan Edhy Prabowo yang tersangkut kasus korupsi ekspor benih lobster.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) Susan Herawati mengakui kecewa terhadap pilihan Presiden Jokowi. Menurut dia, Menteri Kelautan dan Perikanan yang baru harus bebas dari kepentingan atas kekuasaan.
Baca Juga: 5 Fakta Trenggono Jadi Menteri KKP, Evaluasi Ekspor Benur hingga Didukung Susi
"Keputusan yang diambil tidak lepas dari membagi-bagi kekuasaan dengan kepentingan segelintir orang. Tentu memberikan kekecewaan yang luar biasa buat kita ini," ujarnya pada Market Review IDX Channel, Senin (28/12/2020).
Susan melanjutkan, sosok yang dipilih seharusnya yang paham dan berpihak terhadap masyarakat bahari. Sementara Menteri Trenggono dikenal sebagai pengusaha, politikus, dan terakhir menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan.
Baca Juga: Menteri KKP Trenggono Blusukan ke Muara Angke 'Belanja' Masalah dari Nelayan
"Banyak sekali akademisi, orang-orang hebat yang punya kemampuan untuk memperbaiki tata kelola kelautan dan perikanan tetapi kenapa yang dipilih malah orang-orang yang berkaitan dengan membalas budi. Ini yang jadi catatan buat kami," ungkapnya.