JAKARTA - Hilangnya pendiri Alibaba, Jack Ma, dari hadapan publik dalam dua bulan terakhir memicu spekulasi di media sosial terkait keberadaannya di tengah kerasnya peraturan China terhadap kerajaan bisnisnya. Jack Ma terlihat absen pada episode terakhir acara TV di mana ia seharusnya tampil sebagai juri.
Reuters, Rabu (5/1/2021) waktu setempat, mengatakan pengusaha terkenal China itu tidak muncul di hadapan publik sejak akhir Oktober di Shanghai. Saat itu ia mengecam sistem regulasi China dalam pidatonya, yang mengakibatkan penangguhan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) senilai $ 37 miliar dari anak usaha Alibaba, Ant Group.
 Baca juga: Jack Ma Hilang, Bagaimana dengan Kerajaan Bisnisnya?
Financial Times melaporkan pada hari Jumat (1/1) bahwa posisi Ma sebagai juri di episode terakhir pada bulan November dari acara permainan untuk wirausahawan yang d “Pahlawan Bisnis Afrika”, juga digantikan.
Melansir VOA Indonesia, Jakarta, Rabu (6/1/2020), seorang juru bicara Alibaba mengatakan kepada Reuters pada hari Senin (3/1) bahwa perubahan itu karena masalah penjadwalan, tapi menolak memberikan komentar lebih lanjut.
 Baca juga: Jack Ma Hilang, Waspada Bisnis Alibaba di Indonesia
Meskipun liputan berita tentang ketidakhadiran Ma di hadapan publik memicu spekulasi di Twitter, yang diblokir di China, tetapi topik tersebut ternyata tidak menjadi trending topic di media sosial China daratan, di mana topik sensitif harus tunduk pada sensor.