JAKARTA - Nilai tukar dolar AS berbalik naik terhadap sejumlah mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB). Greenback telah naik dari level terendah hampir tiga tahun karena kenaikan imbal hasil obligasi AS.
Baca Juga:Â Dolar Mulai Bangkit saat Investor Prediksi Demokrat Bisa Menang di Georgia
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, terakhir naik 0,35% pada 90,177 setelah menyentuh tertinggi 90,252, level terbaik sejak 1 Januari, dilansir dari Antara, Sabtu (9/1/2021).
Dolar juga mendapat sentimen dari data penggajian atau payrolls AS Desember. Data tenaga kerja yang suram meningkatkan ekspektasi kebijakan stimulus lanjutan guna menopang ekonomi yang terpukul oleh COVID-19.
Baca juga: Rupiah Kalah Kuat Lawan Dolar AS, Ini Penyebabnya
Departemen Tenaga Kerja mengatakan payrolls nonpertanian jatuh 140.000 pada Desember, penurunan pertama dalam delapan bulan, jauh di bawah ekspektasi untuk kenaikan 71.000 pekerjaan yang masih lemah. Tingkat pengangguran 6,7%.
Presiden terpilih AS Joe Biden mengatakan laporan pekerjaan menunjukkan orang Amerika membutuhkan bantuan lebih segera sekarang dan bahwa mengambil tindakan sekarang akan membantu ekonomi bahkan dengan pembiayaan defisit, termasuk bantuan langsung tunai USD2.000.
Baca Juga: 50 Tahun Berkarya, Indomie Konsisten Hidupkan Inspirasi Indomie untuk Negeri
Follow Berita Okezone di Google News