JAKARTA - Pemerintah menargetkan bauran energi baru terbarukan (EBT) mencapai 23% pada tahun 2025. Namun hingga akhir tahun 2020, bauran EBT baru mencapai 11,51%. Adapun target porsi bauran EBT tahun 2021 sebesar 14,5%.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana mengatakan, angka bauran EBT tahun 2020 memang lebih rendah dari target yang ditetapkan di awal sebesar 13,4%. Namun jika dibandingkan capaian tahun 2019 yang sebesar 9,2%, maka bauran EBT tahun 2020 meningkat 2,3%.
"Jadi capaian secara tahunan untuk subsektor EBT ini naik 2,3%," ujarnya dalam konferensi pers Capaian Kinerja 2020 dan Rencana Kerja 2021 secara virtual, Kamis (14/1/2021).
Baca Juga: Menteri ESDM Sebut Potensi Investasi Energi Terbarukan Capai USD20 Miliar
Dadan menuturkan, pandemi Covid-19 juga menyebabkan realisasi pembangkit listrik EBT yang seharusnya dijadwalkan tahun 2020 menjadi mundur di tahun 2021.
"Penambahan pembangkit EBT secara total 176 MW di tahun 2020 ini tidak cukup besar dari sisi target yang kita tuju sebesar 23% di 2025, terutama dipengaruhi pandemi. Ada pembangkit yang COD (Commercial Operation Date) mundur ke tahun 2021," jelasnya.