Rudy masih belum mau menyebut besaran belanja modal tahun ini, termasuk untuk menambah lini produksi tersebut. Sebagai gambaran, di tahun 2020 capex yang dialokasikan sebesar Rp 165 miliar. Optimisme pertumbuhan tahun ini dapat tercapai dari tren penjualan keramik yang semakin membaik setelah memasuki kuartal ketiga tahun 2020 meski masih adanya dampak pandemi Covid-19.
“Volume penjualan tahun 2021 diproyeksikan bertumbuh sekitar 8% hingga 10%,” kata Rudy.
Selain itu, perseroan juga tengah merampungkan ekspansi pabriknya paling lambat Maret 2021 sehingga perseroan dapat memperluas target pasarnya. Arwana (ARNA) memiliki kapasitas produksi 67,5 juta meter persegi yang memproduksi keramik untuk pasar menengah dan menengah bawah. Adapun, ekspansi yang Arwana lakukan akan membuat perseroan memperluas target pasarnya ke menengah atas.
(Fakhri Rezy)