JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut angka kebutuhan rumah (backlog) di Indonesia masih sangat tinggi. Bahkan angka kebutuhan rumah untuk masyarakat juga terus bertambah setiap tahunnya.
Hal tersebut menyusul pertumbuhan penduduk juga yang terus mengalami peningkatan. Adapun saat ini, diperkirakan angka kebutuhan rumah berdasarkan kepemilikan mencapai 11,4 juta unit.
Baca juga: 5 Barang Ini Hampir Dilupakan saat Beres-Beres Rumah
"Angka backlog atau kebutuhan perumahan dibandingkan dengan ketersediaan di Indonesia masih cukup tinggi. Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat, kebutuhan terhadap rumah juga terus bertambah," ujarnya dalam acara Munas APERSI secara virtual, Selasa (9/2/2021).
Menurut Ma'ruf Amin, hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah untuk bisa mengatasinya. Oleh karena itu, pemerintah menyiapkan beberapa langkah untuk bisa mengatasi hal tersebut.
Baca juga: Dear Investor Properti, Peluang di Jabodetabek Masih Besar Lho
Misalnya adalah dengan memberikan bantuan pembiayaan kepemilikan rumah. Ada berbagai macam skema bantuan pembiayaan untuk masyarakat dari mulai Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Subsidi Selisih Bunga (SSB), dan Bantuan Uang Muka.