JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) bersiaga memastikan Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, bebas dari banjir pada awal tahun ini. Berbagai persiapan dilakukan dari yang bersifat jangka pendek hingga panjang agar banjir pada awal 2020 di Bandara Halim Perdanakusuma tidak berulang kembali.
President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, perseroan telah mengambil sejumlah langkah antisipasi untuk memperkuat sistem drainase di bandara tersebut. Sehingga pemerbangan dan aktivitas masyarakat tidam terganggu ketika puncak musim penghujan terjadi.
“Sesuai arahan Menteri Perhubungan saat melakukan inspeksi di Bandara Halim Perdanakusuma beberapa waktu lalu, kami telah melakukan langkah antisipasi baik itu jangka pendek mau pun jangka panjang untuk mengupayakan agar Bandara Halim Perdanakusuma tetap bebas banjir di puncak musim penghujan pada awal tahun ini sehingga penerbangan dapat berjalan lancar dan aktivitas masyarakat tidak terganggu,” ujarnya dalam keterangan, Sabtu (13/2/2021).
Baca Juga:Â Banjir Ampun-ampunan Rendam Bandara Ahmad Yani, Komisi V Cecar Kemenhub
Director of Technic PT Angkasa Pura II Agus Wialdi mengatakan, saat ini, ada dua kolam resapan yang terpasang sebagai drainase Bandara Halim Perdanakusuma. Kedua kolam resapan tersebut tersedia di sisi utara dan sisi selatan Bandara Halimperdanakusuma.
Pihaknya pun dudah melakukan peningkatan kapasitas pada keuda kolam resapan tersebut. Peningkatan tersebut dilakukan pada tahun lalu dan awal tahun 2021.
“Kapasitas kolam resapan sudah ditingkatkan. Pada Januari - Februari 2020 selesai dilakukan pelebaran dan penambahan kolam penampung di sisi selatan. Lalu, pada November 2020 dilakukan kembali pelebaran dan pendalaman di kolam sisi utara dan sisi selatan,” jelas Agus Wialdi.
Baca Juga:Â Cegah Banjir, Bandara Ahmad Yani Semarang Bakal Dipasang Pompa
Sementara itu, lanjut Agus Wialdi, pada Februari 2021 kembali dilakukan pendalaman kolam selatan dengan cara penggalian menggunakan alat berat backhoe. Sehingga kolam resapan ini dapat menampung air lebih banyak.
“Pertama-tama kolam retensi dikeringkan dari air, menggunakan pompa. Kemudian, alat berat backhoe masuk ke dalam kolam untuk penggalian sehingga daya tampung air bisa lebih banyak. Secara keseluruhan, saat ini Bandara Halim Perdanakusuma sudah memiliki kolam yang memadai,” jelas Agus Wialdi.
Agus Wialdi melanjutkan, saluran air di sisi udara tepatnya di sepanjang Taxiway C sampai ke area kargo juga telah dilebarkan dan dilakukan normalisasi.
“Kami juga memastikan manhole (penutup saluran drainase) dan saluran drainase dapat berfungsi dengan baik. Seluruh pintu air di kolam penampungan juga dipastikan dapat bekerja dengan baik,” jelasnya.