JAKARTA - Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) terus diawasi. Pengawasan untuk mencari titik lokasi yang hampir sama dengan longsor di KM 122.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, jalan longsor yang terjadi di KM 122 disebabkan gerusan lereng badan jalan akibat tingginya intensitas hujan sehingga mengakibatkan jalan tersebut amblas sepanjang 40 meter. Oleh karena itu, pihaknya memastikan akan mengatasi masalah tersebut.
Baca Juga: Rawan Longsor, Mobil hingga Truk Masih Bisa Lewat Tol Semarang-Batang
“Kalau terjadi longsor, pasti dikarenakan ada air yang rembes atau masuk dan tanahnya ekspansif. Untuk itu kita akan mengatasinya," ujarnya dalam keterangannya, Selasa (16/2/2021).
Sebenarnya lanjut Basuki, pihaknya bersama dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) telah melakukan tiga tahap dalam penanganan longsor Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) di Km 122. Tahap yang telah dilakukan yaitu pertama, pengaturan contraflow yang semula 9 kilometer (KM) menjadi 1 KM mulai dari KM 121+800 s.d KM 122+800.
“Ini tentunya akan mengurangi antrian kendaraan," ucap Menteri Basuki.
Baca Juga: Penanganan Longsor Tol Surabaya-Gempol Ditargetkan Selesai Akhir Februari
Kemudian tahap kedua, pada saat yang bersamaan dibangun 2 lajur (detour) sementara. Pembangunan ini dilakukan pada median jalan sepanjang 200 meter dari kilometer 122+300 sampai kilometer 122+500 dengan waktu pengerjaan 10 hari.
“Akan dipasang guardrail disisi median jalur A supaya aman, dan akan kita upayakan untuk dipercepat," ucapnya.