JAKARTA - Bank Dunia, Selasa (23/2/2021) mengancam akan menangguhkan pembiayaan multi-jutaan dolar untuk vaksinasi COVID-19 Lebanon karena sejumlah politisi melanggar jadwal antrean.
Melansir VoA Indonesia, media lokal dan beberapa pejabat setempat menyatakan beberapa anggota parlemen mendapat vaksinasi di parlemen hari Selasa sementara warga Lebanon lainnya dalam kelompok prioritas masih menunggu giliran. Itu memicu teguran dari dokter yang memimpin kampanye dan kemarahan di media sosial.
Baca juga: Ramalan Bank Dunia soal Nasib Ekonomi Indonesia
Alokasi ulang oleh Bank Dunia sebesar USD34 juta itu memungkinkan Lebanon menerima dua batch pertama dari sekitar 60.000 dosis Pfizer-BioNTech bulan Februari 2021.
Bank Dunia itu memantau peluncuran vaksin untuk memastikan dosis pertama diberikan kepada para petugas kesehatan dan warga lansia. Langkah tersebut memperingatkan adanya favoritisme di negara itu, ketika puluhan tahun menghadapi masalah pemborosan dan korupsi negara yang telah memicu krisis keuangan.
Baca juga; Ada Kudeta Militer, Bank Dunia Cium Kemunduran Ekonomi Myanmar
"Setelah konfirmasi terjadinya pelanggaran, Bank Dunia dapat menangguhkan pembiayaan vaksin dan dukungan untuk tanggapan COVID-19 di seluruh Lebanon !!" Direktur regional Bank Dunia Saroj Kumar Jha menegaskan melalui cuitan. Kumar Jha menyebut hal itu merupakan pelanggaran terhadap rencana nasional.
Kementerian kesehatan tidak segera menanggapi permintaan untuk memberikan komentar.