"Project STOP berfokus pada pengelolaan sampah dan peningkatan manfaat sosial seperti kesehatan, perikanan, lapangan kerja, dan pariwisata. Kali ini, kami telah membangun sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan, lebih sirkular, dapat dikembangkan, dan dengan biaya lebih ekonomis di kecamatan Lekok dan Nguling, yang terletak di garis pantai dan memiliki tingkat pengumpulan sampah di bawah 1%," tutur dia.
Sedangkan, Presiden Direktur Nestle Indonesia Ganesan Ampalavanar menyebut sebagai perusahaan makanan dan minuman pertama yang bermitra dengan Project STOP, Nestle terus mendukung berbagai upaya untuk menghentikan kebocoran sampah plastik ke lingkungan di wilayah operasinya.
"Sehingga manfaat positif sosial dan ekonomi dapat terus dipertahankan," tandas dia.
(Feby Novalius)