JAKARTA - Inflasi sepanjang Februari diperkirakan sebesar 0,10% (month of month/ mom) atau 1,38% (year on year/ yoy. Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan inflasi cenderung menurun dari inflasi Januari yang tercatat 0,26% mom atau 1,55% yoy.
Inflasi Februari diperkirakan didorong oleh inflasi inti sementara inflasi harga bergejolak diperkirakan akan mengalami tren penurunan sejalan dengan penurunan rata-rata harga.
Baca Juga: Inflasi Februari Diprediksi 0,08%, Harga Cabai Jadi Biang Keroknya
"Penurunan harga sebagian komoditas pangan sepanjang bulan Februari seperti daging ayam (-2,3%mom); telur ayam (-4,4%mom); cabai merah (-5,8%mom); bawang merah (-1,0%mom) dan beras (-0,02%mom)," kata Josua saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Senin (1/3/2021).
Baca Juga: Menko Airlangga: Pemerintah & Bank Indonesia Sepakati 5 Langkah Strategis Jaga Inflasi 2021
Meskipun demikian terdapat beberapa komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga seperti: daging sapi, bawang putih dan cabai rawit. Sementara itu, inflasi tahunan dari komponen inti bulan Februari cenderung melambat menjadi 1,51% yoy dari bulan Januari yang tercatat 1,56% yoy.
"Penurunan inflasi inti tersebut juga turut dipengaruhi oleh masih lemahnya konsumsi domestik serta penurunan harga emas," tandasnya.
(fbn)