JAKARTA - Rupiah terhadap dolar AS petang ini melemah tajam 1,26% atau 178 poin ke level Rp14.260 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp14.082.
Menguti Treasury PT Bank MNC Internasional Tbk, Senin (3/1/2021), nilai tukar rupiah masih melanjutkan pelemahannya pada awal perdagangan hari ini. Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah 0,21% atau 30 poin ke level Rp14.265 per dolar AS pada pukul 09.23 WIB.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar Rupiah di pasar spot terpantau melemah 0,21% atau 30 poin ke level Rp14.265 per dolar AS pada pukul 09.23 WIB.
Baca Juga:Â Melemah 1,08%, Rupiah Tertekan pada Level Rp14.235/USD
Pelemahan Pupiah menjadi yang paling dalam dibandingkan dengan mata uang lainnya di kawasan Asia. Menyusul Rupiah, peso Filipina dan yen Jepang masing-masing terkoreksi 0,1%.
Analis menuturkan sinyal negatif dari data eksternal cukup menguatkan indeks dolar sehingga berakibat terhadap melemahnya mata uang Rupiah.
"Obligasi pemerintah dan khususnya Treasury AS, telah menjadi titik fokus pasar secara global, setelah para pedagang secara agresif mengubah harga dalam pengetatan moneter sebelumnya daripada yang diisyaratkan oleh Federal Reserve dan rekan-rekannya," jelasnya.
MARKET OUTLOOK, 1-5 March 2021
Pasar investasi global pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:
- Pasar mencermati pergolakan di pasar obligasi Pemerintah AS dengan kenaikan yields obligasi ke sekitar 1 tahun tertingginya yang memukul bursa saham dan naiknya dolar AS.
- Stimulus fiskal AS tidak berhasil dikeluarkan minggu ini karena mendapat penolakan, bahkan dari Demokrat sendiri, namun ini tetap ditunggu pasar.
- Kemajuan vaksinasi bersamaan turunnya kasus baru virus corona menjadi berita yang memberikan harapan pemulihan ekonomi.
Baca Juga:Â Rupiah Diprediksi Menguat, Berikut Penyebabnya
- Data tenaga kerja AS, Non-Farm Payrolls, ditunggu pasar pada akhir minggu depan.
Untuk korban virus, berita resmi terakhirnya, sudah sekitar 113.9 juta orang terinfeksi di dunia dan 2.52 juta orang meninggal, dan menyebar ke 218 negara dan teritori.
Pasar saham dunia melemah, harga emas terkoreksi, dan US dollar bangkit kuat.
Minggu berikutnya, isyu antara perkembangan pandemi virus corona dan prospek pemulihan ekonomi dunia akan kembali mewarnai pergerakan pasar.
Follow Berita Okezone di Google News