JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyiapkan Holding BUMN Baterai Kendaraan Listrik secara terintegrasi dari hulu hingga hilir. Pengembangan industri baterai kendaraan listrik di Indonesia melibatkan empat BUMN, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) atau MIND ID, PT Aneka Tambang Tbk (Antam), PT Pertamina (Persero), dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Antam dan Inalum yang punya cadangan nikel akan berperan menyediakan bijih nikel sebagai bahan baku hulu sampai dengan bahan antara baterai EV. Pertamina akan berperan sebagai manufaktur produk hilir yang meliputi pembuatan cell battery hingga engine storage system (ESS).
Baca Juga: Holding BUMN Baterai, Namanya PT Industri Baterai Indonesia
Sementara PLN sebagai BUMN di bidang listrik dan distribusi listrik akan berperan dalam penyediaan infrastruktur pengisian daya.Juru Bicara Kementerian BUMN Arya Sinulingga mengatakan, Indonesia memiliki sumber daya nikel terbesar di dunia. Momentum ini tidak boleh dilewatkan lagi seperti minyak dan batu bara yang diekspor secara mentah. Sumber daya nikel yang ada di tanah air harus diolah menjadi barang jadi.
"Sehingga timbullah ide untuk membuat holding. Artinya, share masing-masing perusahaan Antam, Inalum, Pertamina, dan PLN untuk menjadikan perusahaan Electric Vehicle (EV) Battery," ujarnya dalam sebuah diskusi virtual, Kamis (4/3/2021).
Baca Juga: Holding BUMN Panas Bumi, Begini Catatan DEN
Ketua Tim Percepatan Proyek Baterai Kendaraan Listrik (Electric Vehicle/ EV Battery) Agus Tjahajana mengatakan, persiapan holding baterai listrik sudah dibentuk sejak Februari 2020. Dalam rangka pengembangan ekosistem dan pembangunan EV battery di Indonesia, BUMN akan menjalankan 7 (tujuh) tahapan penting, yakni mining, refining, precursor plant, cathode plant, battery cell, battery pack, dan recycling.
"Jadi itu rangkaiannya. Tentu kalau mau buat baterai nanti harus tahu siapa yang mau beli. Kita tahu jumlah dari kendaraan listrik belum banyak dan masyarakat banyak yang belum tahu kendaraan listrik. Dari situ kita masuk ke tahap berikutnya," jelasnya.