JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membentuk Project Management Office (PMO) untuk membahas perihal transaksi aset perseroan negara ke dalam Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau sovereign Wealth Fund (SWF). Tim khusus ini dibentuk berdasarkan klaster sektoral BUMN.
Hal ini dibenarkan oleh Direktur Keuangan PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Donny Arsal. Dia mencatat, aset yang akan ditawarkan kepada investor berupa bandar udara (bandara), jalan tol, dan aset BUMN potensial lainnya.
Baca Juga: BUMN Diizinkan Ajukan Tambahan Modal, Berikut Syaratnya
"Kementerian BUMN dalam menyambut transaksi dengan INA, dari Kementerian BUMN sudah membentuk tim. Sebetulnya per klaster sektoral, ada yang airport dan jalan tol," ujar Donny Senin (8/3/2021).
Untuk tawaran aset jalan tol, Kementerian BUMN sudah membentuk PMO untuk mempersiapkan aset yang diperlukan. Tim ini di dalamnya terdapat konsultan keuangan, para pakar hukum keuangan, dan konsultan lain yang diperlukan.
Baca Juga: Erick Thohir Terbitkan Permen Pengajuan PMN, Ini Teknisnya
Atas dasar itu, manajemen Jasa Marga sebagai perusahaan negara pengelola jalan tol telah melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak atau pengelola jalan tol lain, seperti PT Hutama Karya (Persero) dan PT Waskita Karya (Persero), untuk mempersiapkan kemungkinan kebutuhan transaksi melalui LPI.
"Jadi persiapannya sudah kita lakukan, tidak sendiri sendiri, tapi berkelompok dan berkoordinasi juga dengan pengelola atau pemilik jalan tol lainnya termasuk Waskita dan Hutama Karya," tutur dia.