Bagian pertama dari proses ini melibatkan menyalurkan semua prospek ke formulir standar atau halaman arahan yang mendorong mereka untuk memberikan informasi kontak mereka, umumnya dengan imbalan hadiah gratis, kupon, sampel, atau insentif nilai tambah lainnya.
Pada titik ini, sangat penting untuk memiliki database manajemen hubungan pelanggan yang akan membantu melacak pelanggan potensial melalui proses tersebut.
4. Gunakan Newsletter Email untuk Membangun Hubungan
Sekarang, setelah berhubungan dengan prospek, inilah waktunya untuk mengembangkan hubungan tersebut sehingga dapat membawanya dari tahap memimpin melalui penjualan dan akhirnya penjualan berulang.
Salah satu cara terbaik untuk menciptakan komunikasi yang konsisten dengan prospek itu adalah melalui buletin email. Saat merencanakan rencana pemasaran email, pastikan mengetahui dan mengikuti peraturan yang merupakan bagian dari CAN-SPAM Act.
5. Memanfaatkan Media Sosial untuk Terhubung dan Terlibat
Media sosial memberikan sejumlah peluang bagi bisnis kecil untuk membuat percakapan dengan calon pelanggan dan menghasilkan prospek baru.
Seseorang dapat membuat halaman Facebook, profil Twitter, halaman perusahaan LinkedIn, akun Pinterest, atau saluran YouTube untuk menarik dan melibatkan audiens, lalu menyalurkan mereka melalui proses Anda untuk menjadi prospek.
Selain itu, setelah memiliki prospek dalam sistem, gunakan media sosial untuk berbicara dengan mereka dan mencari tahu lebih banyak tentang apa yang mereka butuhkan dan inginkan. Semakin banyak poin kontak positif yang dimiliki pelanggan dengan bisnis dari waktu ke waktu, semakin besar kemungkinan dia akan mempercayai merek dan pada akhirnya mereka akan membelinya.
(Feby Novalius)