JAKARTA - Pemerintah terus mendorong agar Indonesia bisa menjadi pusat dari industri halal dunia. Apalagi dengan jumlah penduduk muslim di Indonesia yang merupakan salah satu yang terbesar di dunia.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan, salah satu yang perlu digenjot adalah produk makanan dan minuman halal Indonesia. Sebab, berdasarkan laporan Global Islamic Economy 2020, produk makanan minuman halal Indonesia baru menempati peringkat keempat.
 Baca juga: Wapres Sayangkan RI Masih Jadi Konsumen Produk Halal Terbesar Dunia
Menurut Ma’ruf salah satu penyebabnya adalah pencatatan nilai perdagangan produk halal Indonesia belum optimal. Untuk itu, pembenahan pencatatan tersebut harus diprioritaskan.
“Saya minta bantuan, teknis pencatatannya bagaimana, siapa yang harus melakukan itu. Padahal kalau betul-betul dicatat, kita justru nomor satu. Saya minta, Bapak Bambang (Staf Khusus Wakil Presiden) dibuat satu diskusi khusus dengan KNEKS (Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah) merapatkan soal pencatatan (data ekspor produk halal),” ujarnya dalam keteranganya, Jumat (19/3/2021).
 Baca juga: Ma'ruf Amin: Penuhi Kebutuhan Makanan Halal Saja Indonesia Masih Impor
Wapres menambahkan, dirinya mendapatkan masukan dari beberapa pengusaha untuk mendongkrak angka ekspor produk halal. Salah satunya adalah meminta perubahan mekanisme pendataan produk halal.
Misalnya dengan menambahkan kolom halal dalam pemberitahuan ekspor barang (PEB) Bea Cukai. Dengan demikian, Badan Pusat Statistik (BPS) bisa mengklasifikasikan produk-produk ekspor tersebut berdasarkan halal dan nonhalal.