JAKARTA – OJK mengungkap stabilitas sistem keuangan masih terjaga dan mampu mendorong proses pemulihan perekonomian yang sedang dilakukan Pemerintah. Dalam Rapat Dewan Komisioner (RDK) menyampaikan detail kinerja sektor keuangan nasional hingga Februari 2021.
Dari sektor perbankan, dukungan Pemerintah dalam bentuk PMN kepada BUMN mendorong Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh double digit hingga 10,11% (yoy) di Februari 2021. Pertumbuhan signifikan datang dari pertumbuhan giro yang signifikan sebesar 19,98% (yoy).
Baca Juga: Sri Mulyani: Covid-19 Itu Makhluk Halus
"Sementara itu hingga Februari 2021 kredit perbankan masih mengalami kontraksi sebesar -2,15% (yoy) seiring dengan tingginya tren pelunasan kredit serta belum pulihnya permintaan sektor usaha," ujar Ketua DK OJK Wimboh Santoso di Jakarta (26/3/2021).
Tekanan juga masih terjadi di industri keuangan non bank, dengan piutang Perusahaan Pembiayaan terkontraksi sebesar -19,8% (yoy) dikarenakan belum pulihnya permintaan dari sektor rumah tangga.
Baca Juga: Hadapi Covid-19, Sri Mulyani: Tidak Mungkin Kami Lakukan Sendiri
Sementara di Industri asuransi tercatat pertambahan premi sebesar Rp22,8 triliun dengan rincian Asuransi Jiwa sebesar Rp15,5 triliun, Asuransi Umum dan Reasuransi sebesar Rp7,3 triliun. "Namun untuk pelaku fintech P2P Lending Februari 2021 berhasil mencatatkan outstanding pembiayaan sebesar Rp16,96 triliun atau tumbuh double digit sebesar 17,0% (yoy)," katanya.
Berikutnya untuk pasar modal hingga 23 Maret 2021, jumlah penawaran umum yang dilakukan di pasar modal mencapai 30 emiten. Dengan total nilai penghimpunan dana mencapai Rp33,7 triliun. Dari jumlah penawaran umum tersebut, 7 di antaranya dilakukan oleh emiten baru. Dalam pipeline saat ini terdapat 66 emiten yang akan melakukan penawaran umum dengan total indikasi penawaran sebesar Rp25,33 triliun.