JAKARTA - Inflasi Maret 2021 diperkirakan berkisar 0,15% (month of month/mom) atau 1,43% (year on year /yoy). Inflasi Maret meningkat jika dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,10% mom atau 1,38%yoy.
Menurut Ekonom Josua Pardede, peningkatan ini diperkirakan didorong oleh inflasi harga bergejolak terindikasi dari peningkatan harga beberapa komoditas pangan seperti antara lain cabai rawit (+9,72%mom), bawang putih (+8,11%mom), bawang merah (+3,70%mom), daging ayam (+1,02%mom), beras (+0,02%mom).
Baca Juga: Cabai hingga Bawang Putih Sumbang Inflasi Maret 2021
"Sementara itu, inflasi inti diperkirakan berkisar 0,13% mom atau 1,38% yoy, sejalan dengan melemahnya harga emas global serta konsumsi domestik yang belum menunjukkan pemulihan yang signifikan," kata Josua, di Jakarta, Kamis (1/4/2021).
Baca Juga: Cabai Rawit Picu Inflasi Maret Capai 0,09%
Hal tersebut juga dipengaruhi oleh pemberlakuan PPKM berskala mikro yang diperluas menjadi 15 provinsi. Ke depannya, inflasi berpotensi cenderung meningkat pada bulan April dan Mei bertepatan dengan bulan Ramadhan dan Idul Fitri, meskipun kenaikan inflasi pada Ramadhan tahun ini juga diperkirakan terbatas mempertimbangkan keputusan pemerintah untuk kembali membatasi mudik Lebaran.